Entri Populer

Sabtu, 22 Januari 2011

Sharing pernikahan


Nasehat Pernikahan

Masuk Kategori: HikmahMuamalah

*lupa dapat dari siapa ya….thx anyway…*
Buat Yang Udah Nikah, Mau Nikah, dan/atau Punya Niat Untuk Nikah
Dapat dari teman, jika berkenan…sebarkan kepada orang2 yang kalian kenal……..mudah2an bermanfaat. :) ;)
Bertengkar adalah phenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: “Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya !” Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah berdusta. Yang jelas kita perlu menikmati saat-saat bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat saat tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi.
Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bias mereguk hikmah, betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi.
Tulisan ini murni non politik, jadi tolong jangan tergesa-gesa membacanya. Bacalah dengan sabar, lalu renungi dengan baik, setelah itu…terapkan dalam keseharian kita…….setuju friend’s???
…..Suatu ketika seseorang berbincang dengan orang yang akan menjadi teman hidupnya, dan salah satunya bertanya; apakah ia bersedia berbagi masa depan dengannya, dan jawabannya tepat sepertiyang diharap.
Mereka mulai membicarakan : seperti apa suasana rumah tangga ke depan. Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala mereka bertengkar. Dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah mereka pada sebuah Memorandum of Understanding, bahwa kalaupun harus bertengkar, maka :
1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama’ah Cukup seorang saja yang marah-marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda.
Untuk urusan marah pantang berjama’ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika seorang marah dan saya mau menyela, segera ia berkata “STOP” ini giliran saya ! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati : “kamu makin cantik kalau marah,makin energik …” Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi… “duh kekasih .. bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu ….”
Demikian juga kalau pas kena giliran saya “yang olah raga otot muka”, saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya :)
Maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah. Pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama’ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama’ah selain marah :)
2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa (maksudnya masa lalu kita) Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya.
Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.
Kalau saya terlambat pulang dan ia marah,maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apapun kecamannya, adalah “ungkapan rindu yang keras”. Tapi bila itu dikaitkan dgn seluruh keterlambatan saya, minggu lalu,awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh.
Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula), sepedas apapun saya marah,maka itu adalah “harapan ingin disayangi lebih tinggi”. Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat,plus tuduhan “Sudah tidak suka lagi ya dengan saya”, maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups saya telah membunuhnya, membunuh cintanya.
Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah … OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini …..
3. Kalau marah jangan bawa-bawa keluarga Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan fihak lain (QS.53:38-40).
Saya tidak akan terpantik marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah “awal cinta yang panas ini”.
Kata ayah saya : “Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak”. Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari ma’afnya dari pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya..”. Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usyah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!
4. Kalau marah jangan di depan anak-anak, Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa.
Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu ‘kan bapak saya.
Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar :
* Ibu : “Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, emang saya ini babu ?!!!”
* Bapak : “Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyakuntuk itu, saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda ????!!!!”
* Anak : “…… Yaaa …ibu saya babu, bapak saya kuda …. terus saya ini apa ?”
Kita harus berani berkata : “Hentikan pertengkaran !” ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata bahasa hati kita ???
5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat. Pada setiap tahiyyat kita berkata : “Assalaa-mu ‘alaynaa wa ‘alaa’ibaadilahissholiihiin” Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yg sholeh ….
Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustai Nya, padahal nyawamu ditangan Nya.
OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi …. Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu dzuhur, Atau maghrib sebatas isya … Atau habis isya sebatas….??? Nnngg .. Ah kayaknya kita sepakat kalau habis isya sebaiknya memang tidak bertengkar … :)
6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema’afkan, Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah “proses belajar untuk mencintai lebih intens”
Ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.
Ini saja, semoga bermanfa’at, “Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untukbersedia dibatasi”.
*Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar tapi bodoh*

mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah. Wasiat tsb adalah:


NASEHAT NABI MUHAMMAD SAW KEPADA PUTRINYA FATHIMAH AZZAHRAH

Dan "perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat lima waktu dan ketaatannya terhadap suami." (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

Ada 10 wasiat Rasulullah kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah. Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah. Wasiat tsb adalah:

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan, dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang *******.

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami
adalah kemurkaan Allah.

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.

Begitu indah menjadi wanita, dengan kelembutan dan kasihnya dapat merubah dunia.
Jadilah diri-dirimu menjadi wanita sholehah, agar negeri menjadi indah, karena dirimu adalah tiang negeri ini.

Minggu, 16 Januari 2011

nasihat Nabi MUHAMMAD SAW untuk kita di jaman sekarang


Diriwayatkan dari Rasulullah saw. sesungguhnya beliau pernah bersabda kepada Jundub bin Junadah, yang bergelar Abu Dzar A-Ghifaari:



Quote:
“Wahai, Abu Dzar, pugarlah kapalmu karena lautnya dalam, bawalah bekal sempurna karena perjalananmu jauh, peringanlah beban karena rintangan-rintangannya berat sekali, ikhlaskanlah amal karena sesungguhnya Yang Maha Meneliti, Maha Melihat.”
Memugar disini dalam arti memperbaiki niat, agar semua perbuatan atau penghindaran melakukan perbuatan dapat berfungsi ibadah serta mendapat pahala guna keselamatan dari azab Allah.

Al-Imam Umar bin Khattab Al-Faruq mengirim surat kepada Abu Musa Al-Asy`ari. Semoga Allah meridhai mereka berdua. “Barang siapa niatnya tulus, maka Allah mencukupi keperluannya yang berada antara dia dan orang lain.”

Quote:
Salim bin Abdullah bin Umar Al-Khattab mengirim surat kepada Umar bin Abdul Aziz r.a. : “Ketahuilah wahai Umar, sesungguhnya pertolongan dari Allah kepada seorang hamba sesuai dengan kadar niatnya, barangsiapa yang niatnya tulus, maka pertolongan dari Allah sempurna baginya dan barangsiapa yang niatnya kurang, maka pertolongan dari Allah pun kurang baginya, sesuai dengan kadar niatnya itu.”
Perjalanan jauh disini dimaksudkan dengan perjalanan menuju akherat

Beban muatan adalah beban pertanggungjawaban urusan duniawi

Ikhlaskanlah amal karena sesungguhnya Allah swt. Yang Maha Meneliti, meneliti secara cermat perbuatan baik buruk

Abu Sulaiman Ad-Darani berkata : “Kebahagiaan tetap bagi orang yang tidak melangkah satu langkah pun selain kepada Allah swt.”

Perkataan ini sesuai dengan sabda Nabi saw. :

Quote:
“Ikhlaskanlah perbuatanmu, maka yang sedikit darinya akan mencukupi.”

Seorang penyair mengatakan :

“Wajib bertobat bagi manusia

Namun meninggalkan dosa-dosa lebih wajib

Sabar menghadapi musibah adalah berat

Tapi hilang pahala lebih berat

Perubahan dalam setiap zaman selalu aneh

Namun manusia lupa bahwa dirinya aneh

Setiap yang akan datang dekat

Namun maut lebih dekat dari itu.”
Diriwayatkan dari Anas, bahwa suatu hari Nabi saw. Keluar sambil memegang tangan Abi Dzar seraya bersabda:

Quote:
“Wahai Abu Dzar, apakah kamu telah mengetahui bahwa sesungguhnya dihadapan kita terbentang suatu jalan dibukit yang sangat rumit, yang tidak akan dapat didaki selain oleh orang-orang yang meringankan bebannya” Seorang bertanya: “Wahai Rasulullah, Apakah aku ini tergolong orang-orang yang meringankan atau memberatkan bebannya?” Beliau bersabda: “Adakah engkau punya makanan hari ini?” Dia menjawab: “Ya punya.” Rasulullah saw. Bersabda : “Apakah engkau punya makanan untuk esok?” Dia menjawab: “Ya punya.” Rasulullah saw. Bersabda: “Apakah kamu punya makanan untuk besok lusa?” Dia menjawab: “Tidak punya.” Rasulullah mengatakan: “Andaikan engkau telah punya jatah makanan untuk tiga hari, maka engkau tergolong orang-orang yang memberatkan bebannya.”

Sabtu, 15 Januari 2011

"Teman" jangan salah pilih....


عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
Nabi SAW bersabda, “Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Seorang penjual minyak wangi tidak akan merugikanmu baik kamu membeli minyak wangi tersebut atau tidak, engkau pasti akan mencium darinya aroma yang semerbak. Sementara dekat dengan pandai besi hanya akan membuat bajumu gosong atau paling tidak engkau akan menghirup bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil:
1. Teman dan pergaulan merupakan elemen yang sangat penting dalam proses pembentukan karakter jiwa seorang manusia.
2. Islam, sebagai agama yang sempurna, sejak dahulu telah menjelaskan kepada kita tentang konsep pergaulan sosial yang ideal. Karena telah nyata dari masa ke masa bahwa pergaulan dengan teman atau masyarakat yang baik akan mendorong seseorang itu menjadi individu yang baik. Sebaliknya, bergaul dengan teman atau masyarakat yang buruk akan menyeret seseorang kepada keburukan demi keburukan. Cepat atau lambat.
3. Bergaul dengan teman yang baik kita juga akan menjadi baik. Kalaupun tidak menjadi baik, paling tidak kita akan memperoleh kebaikan yang dilakukannya. Sedangkan bergaul dengan teman yang jahat hanya akan membuat kita terjerumus ke dalam kejahatan. Kalaupun mungkin kita tidak terjerumus, paling tidak kita akan merasakan akibat dari kejahatan yang dia lakukan.
4. Teman sebagai salah satu parameter kepribadian seseorang. Dengan siapa seorang itu bergaul akan menjelaskan kepada kita gambaran kepribadian orang tersebut. Rasulullah bersabda: “Kondisi keagamaan seseorang sangat tergantung pada kondisi keagamaan temannya. Maka hendaknya kamu memperhatikan dengan siapa sebenarnya kamu tengah bergaul.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan Hakim dengan sanad Hasan)
5. Disebutkan dalam sebuah syair: “Jangan engkau tanya langsung tentang bagaimana seseorang itu, tapi cukup tanyakan bagaimana temannya, karena sesungguhnya seseorang itu akan mengikuti langkah-langkah temannya.”
6. Di antara bentuk pergaulan yang sangat menentukan masa depan suatu masyarakat adalah pergaulan dalam sebuah keluarga. Yaitu sejauh mana sebuah keluarga terbangun atas dasar saling mencintai karena Allah, setiap individu di dalamnya senantiasa patuh terhadap aturan-aturan Allah dan saling bekerjasama untuk mencapai Ridha-Nya. Tanpa itu semua maka sebuah keluarga hanya akan merusak setiap individu di dalamnya yang dengannya akan rusak pula kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu sejak awal proses membangun sebuah keluarga haruslah dilandasi oleh rasa saling mencintai karena Allah. Sehingga hubungan kasih sayang di antara anggota keluarga akan terus berlanjut hingga di akhirat kelak.
7. Penyesalan bagi orang-orang yang tidak menjadikan orang-orang yang baik sebagai teman.
الأخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا الْمُتَّقِينَ
“Para kekasih pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zukhruf:67)
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلا. يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلانًا خَلِيلا . لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلإنْسَانِ خَذُولا
“Dan hari itu ketika orang yang zalim menggigit dua tangannya [karena menyesal], seraya berkata: “Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan itu sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an, ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku, dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.” (Al-Furqan: 27-29)
Oleh karena itu, bergaullah dengan orang-orang yang baik, shalih dan bertakwa, karena energi positifnya akan mengalir ke diri Anda.



Minggu, 09 Januari 2011

Program Au-Pair, Teori cantik Dapatkan Pendidikan yang lebih tinggi

Program Au-Pair, Teori cantik Dapatkan Pendidikan yang lebih tinggi


Tulisan ini bertujuan menjelaskan program Au-Pair, mungkin sebagian orang tidak suka dengan program ini. Silahkan untuk berkomentar di bawah tulisan ini.
Latar belakang saya menginformasikan tentang ini karena tidak semua warga indonesia menikmati pendidikan yang layak. Adakala seseorang harus bekerja dulu sebelum meneruskan sekolah ke perguruan tinggi. Program ini bisa dijadikan salah satu batu loncatan untuk studi di luar negeri. memang kita bisa studi langsung s1 diluar negeri seperti di jerman yang SPP hampir gratis (bea hidup bisa kerja part time) tetapi tetap membutuhkan modal awal untuk hidup satu tahun yang besarnya minimal 7700 euro. Seorang teman bisa lulus S2 di Jerman berkat kegigihannya membanting tulang. Dia bekerja sebagai Aupair selama setahun kemudian dilanjutkan kerja part time tahun berikutnya. Salut pada orang-orang bermental baja seperti ini.
Au Pair adalah orang asing (berkewarganegaraan lain) yang membantu pekerjaan rumah tangga. Biasanya adalah gadis yang berusia 18-26 tahun (aturan tiap negara berbeda-beda) yang membantu mengurusi anak dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Au Pair sendiri menurut saya berbeda dengan pembantu rumah tangga karena aupair seharusnya dianggap sebagai keluarga sendiri dengan jam kerja sangat terbatas ( di jerman kira-kira 4 jam), diberi kesempatan untuk belajar, wisata dengan keluarga tersebut, dan memahami budaya negara tersebut.
Aupair sendiri di jerman mendapatkan gaji sekitar 270 Euro/bln, dan seluruh kebutuhan aupair harus dicukupi oleh host family termasuk tiket PP ke negara asal (Dalam prakteknya sesuai kesepakatan antara aupair dan host familynya). Ada beberapa negara yang membutuhkan aupair seperti, US,UK,Germany, Finliandia, dll. Lebih lanjut tentang Aupair dapat juga di baca di Pakde Wiki.
Untuk mempertemukan antara Aupair dan calon family yang akan diikutinya bisa liat pada link berikut
www.aupair.com
aupair-world.net
Yang perlu diingat adalah kita harus selektif memilih orang yang membutuhkan kita. Bisa ditanyakan pada prof google tentang nama tersebut. Berdasar latar belakang pendidikan atau informasi apa saja yang disajikan Google bisa dijadikan pertimbangan. Beberapa teman menyarankan melalu i agen agar lebih terjamin, tentunya dengan memilih agen yang mempunyai track record baik. Sebenarnya lebih aman lagi kalo dapat limpahan dari orang yang sebelumnya sebagai Aupair keluarga tersebut. Berikut adalah link milis aupair yang dikelola oleh Kharisma sebuah organisasi tentang wanita dan pendidikan di jerman
Anggota milis tersebut belum begitu banyak, anda bisa mencari-cari di histori massage atau bergabung dan menanyakan perihal tentang aupair khususnya di Jerman lewat milis tersebut.
Ketentuan tentang visa Aupair di kedutaan jerman bisa dilihat di link berikut
Sebagian orang menganggap program Aupair ini sama saja dengan pengiriman TKI sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri. Saya sendiri tidak berpendapat demikian karena program ini di Eropa dilindungi dengan undang-undang yang sangat ketat. Jam kerja untuk Aupairpun dibatasi. Aupair seharusnya makan bersama-sama dengan keluarga dan tidak disendirikan dalam hal makan. Akan tetapi Family pun berhak untuk sesekali tidak mengajak makan bersama kalo memang ingin menikmati dengan keluarganya. Ada kalanya host family mempekerjakan snag aupair dengan beban kerja lebih. Jika mendapat perlakuan demikian aupair bisa membahas dengan host family tersebut dan bisa menempuh jalur hukum jika tidak ada kesepakatan. Hak-hak dan kewajiban tentang pekerja di negara maju biasanya sudah diatur dan dilindungi dengan undang-undang secara ketat. Hanya saja kultur remaja kita yang biasanya malu atau tidak berani mengemukakan keluhannya akan menjadi masalah tersendiri.
Kemiskinan atau lebih tepatnya kesenjangan sosial bangsa kita memang mengenaskan. Banyak konglomerat yang hartanya tidak habis dimakan tujuh turunan tapi banyak juga yang untuk makan hari ini saja harus mengeluarkan keringat yang bercampur darah. Mari mulai melihat dari keluarga kita, sekeliling kita, adakah yang membutuhkan uluran tangan kita? Sebagaimana ajaran agamaku mengajarkan bahwa yang kita keluarkan untuk orang yang membutuhkan sebenarnya tidak mengurangi harta kita tetapi menambah harta kita.
Silahkan berpendapat tentang Au-pair pada komentar, bagi yang telah menjalani sebagai AuPair mohon bisa berbagi pengalaman dan informasi.