Entri Populer

Senin, 13 Maret 2017

Akuntansi semester 2

JurnalJurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis, pencatatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkanrekening yang didebet dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal(journalizing).
Berikut ini bentuk jurnal.
 

 Penjelasan kolom-kolom jurnal :
a.Kolom tanggal diisi tanggal, bulan dan tahun.
b.Kolom No. bukti diisi nomor bukti transaksi. Adakalanya kolom ini ditiadakan.c.Kolom Keterangan diisi nama perkiraan atau akun yang dijurnal.
d.Kolom Ref (referensi) diisi nomor kode akun.
e.Kolom Debet diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan didebet.
f. Kolom Kredit diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan dikredit.
 Fungsi jurnal
Fungsi jurnal umum sebagaiberikut :
a. Mencatat/record : mencatat semua transaksi dan kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan perubahan posisi harta,utang danmodal.
b. Historis : mencatat transaksi/kejadian yang telah berlalu secara urut waktu/kronologis
c. Analisis : menganalisis pengaturan transaksi/kejadian terhadap posisi harta, utang dan modal 
   sehingga dapat diketahui akun mana yang bertambah dan berkurang
d. Instruktif : memberikan instruksi atau perintah untuk mencatat (menggolong-golongkan)
e. Informatif : memberikan penjelasan tentang waktu dan peristiwa ekonomi yang terjadi, pengaruhnya
 terhadap akun yang bersangkutan, nama debitur atau kreditur dan sebagainya..
Contoh jurnal dan buku besar untuk perusahaan yang sudah beroperasi lebih dari satu periode akuntansi.
Saldo berbagai akun pada tanggal 1 Desember 2011 dan bukti-bukti transaksi selama bulan Desember pada Salon “Jessica”.

Untuk lebihi jelasnya bawah ini contoh jurnal umum

 

Buku Besar

 Pengertian Buku Besar
Buku besar adalah himpunan rekening-rekening yang saling berhubungan yang menggambarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang dan modal. Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar disebut posting. Nama akun yang dipakai pada ayat-ayat jurnal harus sama dengan nama akun di buku besar.
posting
 
 
 


Neraca Saldo (Trial Balance)
Adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk melihat apakah saldonya sudah seimbang.
Apabila perkiraan-perkiraan buku besar telah didebet dan dikredit untuk setiap transaksi selama satu periode akuntansi, besarnya saldo sudah tampak. Jadi, jumlah saldo-saldo debet akan sama dengan jumlah saldo-saldo kredit.
Untuk itu, secara berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo. Penyusunan sebuah neraca saldo pada akhir suatu periode akuntansi merupakan tahap pengikhtisaran atau ringkasa.
 

Jurnal Penyesuaian (Adjusment)
Anggaran mengenai kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku untuk semua perkiraan. Ada beberapa perkiraan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. salah satu penyebabnya ialah belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga transaksi belum dicatat.
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat karena :

1.suatu transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan
2. transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi

Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) terhadap perkiraan-perkiraan tertentu, dibuat untukmengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan harta, utang, modal, pendapatan
 dan beban yang sebenarnya.
Beberapa transaksi yang terjadi di akhir periode dan perlu dibuatkan jurnal penyesuaiannya adalah :

a.Penyusutan aktiva tetap
Misal : mesin, peralatan, kendaraan dan gedung. Nilai atau jumlah yang dicatat adalah sebesar yang disusutkan.

 
b.Pemakaian perlengkapan
Nilai yang dicatat adalah sebesar yang terpakai.
Jurnalnya :
 

c.Piutang tak tertagih
Adalah taksiran mengenai jumlah piutang yang mungkin tak dapat diterima pembayarannya.
Jurnalnya :
 
d.Beban-beban yang dibayar dimuka (sekaligus)
Adalah pembayaran beban yang digunakan untuk beberapa kali pemakaian, misalnya sewa, iklan dan asuransi.
 


 e.Beban yang masih harus dibayar (utang), misalnya gaji dan bunga bank.
Jurnalnya :
f.Pendapatan yang telah diterima dimuka
Merupakan utang karena pekerjaan harus dilakukan dahulu, misalnya sewa diterima di muka.

g.Pendapatan yang masih harus diterima
Merupakan piutang karena pekerjaan telah selesai, tetapi pembayarannya belum diterima, misalnya bunga bank.
Jurnalnya :
 

Sebagai ilustrasi membuat jurnal penyesuaian, perhatikan akun-akun yang terdapat pada neraca saldo pada Salon “Jessica” diatas.
Data yang digunakan untuk membuat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: :
a.Berdasarkan hasil penilaian akhir, nilai perlengkapan salon tersisa Rp 1.200.000,00.
b.Sewa yang telah digunakan Rp 600.000,00
c.Peralatan salon disusutkan 10% per tahun
d. Gaji karyawan yang masih harus dibayar Rp 400.000,00
 


KERTAS KERJA (Work Sheet)

Adalah kertas berkolom (neraca lajur) yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyesuaian laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi kesalahan. Di samping itu, kertas kerja juga dapatdigunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan dan memungkinkan penyesuaian daftar secara logis.

Di dalam kertas kerja memuat kolom-kolom yang terdiri dari : 
Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian, Rugi/laba dan Neraca. Masing-masing kolom terdiri dari debet dan kredit.

a. Isilah kolom neraca saldo dengan angka-angka dari saldo masing-masing buku besar.
b. Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian.Jika
 nama akun belum tercantum di dalam kolom nama akun, tulislah nama akun yangbarudibawah jumlah neraca saldo.
c. Hitunglah neraca saldo penyesuaian untuk data yang mengalami penyesuaian, sedangkan jika tidak mengalami penyesuaian, tuliskan saja angka-angka dari kolom neraca saldo sesuai debet dan kreditnya.
d. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok rekening beban dan pendapatan ke kolom Rugi/laba. Hitunglah selisih jumlah pendapatan dan jumlah beban. Hasilnya merupakan laba(pendapatan > beban) dan rugi (pendapatan < beban)
e. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta, utang, modal, prive dan
 akumulasi penyusutan ke kolom neraca.

Bentuk Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja yang digunakan dapat berbentuk 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan 12.
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh-contoh bagan berikut :
1. Bentuk kertas kerja 6 kolom
 

2. Bentuk kertas kerja 8 kolom
 

3. Bentuk kertas kerja 10 kolom

 

4. Bentuk kertas kerja 12 kolom
 






Selasa, 06 Desember 2016

Isim jaman (bhs Arab)






1. Contoh keterangan waktu dalam bahasa arab
2. Contoh keterangan tempat dalam bahasa arab


zhorof makaan - keterangan tempat - belakang - depan - samping - bahasa arab

Contoh keterangan waktu (zharaf zaman) dalam bahasa Arab dan artinya





























contoh zhorof makaan












- شِمَالَ (syimaala) = di sebelah utara.

- جَنُوْبَ (januuba) = di sebelah selatan.

- شَرْقَ (syarqa) = di sebelah timur.

- غَرْبَ (gharba) = di sebelah barat.

- وَسَطَ (wasatha) = di tengah.

- قُرْبَ (qurba) = di dekat.

- تِلْقَاءَ (tilqaa-a) = dari.

- دُوْنَ (duuna) = selain.

- نَحْوَ (nahwa) = arah ke.

- تِجَاهَ (tijaaha) = kepada.

- بَعْضُ (ba'dhu) = beberapa/sebagian.

- كُلُّ (kullu) = semua.

- غَيْرَ (ghaira) = selain.

mata angin dalam bahasa arab dan indonesia


Contoh kalimat menggunakan zhorof makaan dan zhorof zaman

- مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ
Min tahti arjulikum.
Dari bawah kakimu.
(potongan dari Surat Al-An'am:65)

- لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ
Laa nufarriqu baina ahadin minhum.
Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka.

- أَقُمْتَ أَمَامَ الأُسْتَاذِ ؟
A qumtu amaamal ustaadzi?
Apakah kamu berdiri di depan guru?

- سَافَرَ مُحَمَّدٌ يَوْمَ العُطْلَةِ
Saafara Muhammadun yaumal 'uthlati
Muhammad telah pergi pada hari libur.

- أَنْزَلَ اللّهُ القُرْآنَ شَهْرَ رَمَضَانَ
Anzalallahul Qur-aana syahra ramadhaana.
Allah menurunkan Al-Qur'an pada bulan Ramadhan.

Itulah contoh keterangan waktu dan keterangan tempat dalam bahasa Arab beserta artinya, dan juga contoh kalimat yang menggunakan keterangan tempat dan waktu dalam bahasa Arab dan artinya.







Rabu, 30 November 2016

Fungsi Linear ( Mata Kuliah Matematika Prodi Ekonomi Syariah)

BAB 2 Fungsi Linier
Pengertian
Fungsi Linier atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu. Sesuai namanya, setiap persamaan linier apabila digambarkan akan menghasilkan sebuah garis lurus.
Bentuk umum persamaan linier adalah :
y = a + bx
dimana a adalah penggal garisnya pada sumbu vertikal y, sedangkan b adalah koefisien arah atau gradien garis yang bersangkutan.
2.2.Pembentukan Persamaan Linier
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, tergantung pada data yang tersedia. Berikut ini dicontohkan empat macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan linier, masing-masing berdasarkan ketersediaan data yang diketahui. Keempat cara yang dimaksud adalah :
Cara dwi-koordinat
Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang memenuhi kedua titik tersebut. Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1) dan (x2,y2),maka rumus persamaan liniernya adalah :
Contoh Soal:
Misalkan diketahui titik A(2,3) dan titik B(6,5), maka persamaan liniernya:
4y -12 = 2x – 4, 4y = 2x+ 8 , y = 2 + 0,5 x
Cara koordinat-lereng
Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x1,y1) dan lereng garisnya b, maka persamaan liniernya adalah :
Contoh Soal :
Andaikan diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan linier yang memenuhi kedua persamaan kedua data ini adalah
Cara penggal-lereng
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggalnya pada salah satu sumbu (a) dan lereng garis (b) yang memenuhi persamaan tersebut, maka persamaan liniernya adalah :
y=ax+b ; a = penggal, b = lereng
Contoh Soal :
Andaikan penggal dan lereng garis y =f (x) masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka persamaan liniernya adalah : y=2+5x
Cara dwi-penggal
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis pada masing-masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertikal (ketika x = 0) dan penggal pada sumbu horisontal ( ketika y = 0), maka persamaan liniernya adalah :
; a = penggal vertikal, b = penggal horisontal
Contoh Soal :
Andaikan penggal sebuah garis pada sumbu vertikal dan sumbu horisontal masing-masing 2 dan -4 , maka persamaan liniernya adalah :
2.3.Hubungan Dua garis lurus
Berimpit
Dua garis lurus akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari garis yan lain. Dengan demikian , garis  akan berimpit dengan garis  , jika
Sejajar
Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis yang satu sama dengan lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis  akan sejajar dengan garis  , jika
1.   Berpotongan
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien garis yang satu tidak sama dengan lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis  akan berpotongan dengan garis  , jika
Tegak lurus
Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng/gradien garis yang satu merupakan kebalikan dari lereng/gradien dari garis yang lain dengan tanda yang berlawanan. Dengan demikian , garis  akan tegak lurus dengan garis  , jika atau
Penerapan Ekonomi
Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang diminta oleh konsumen dengan variabel harga serta variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel tersebut antara lain harga produk itu sendiri, pendapatan konsumen, harga produk yang diharapkan pada periode mendatang, harga produk lain yang saling berhubungan dan selera konsumen
Bentuk Umum Fungsi Permintaan :
Q = a – bP  atau
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini mencerminkan, hukum permintaan yaitu apabila harga naikl jumlah yang diminta akan berkurang dan apabila harga turun jumlah yang diminta akan bertambah.
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan variabel  harga dan variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel tersebut antara lain harga produk tersebut, tingkat teknologi yang tersedia, harga dari faktor produksi (input) yang digunakan, harga produk lain yang berhubungan dalam produksi, harapan produsen terhadap harga produk tersebut di masa mendatang
Bentuk Umum :
Q = -a + bP  atau
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Ini mencerminkan,
hukum penawaran yaitu apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan bertambah dan apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang.
Keseimbangan Pasar
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Syarat Keseimbangan Pasar  :
Qd = Qs
Q= jumlah permintaan
Q= jumlah penawaran
E    = titik keseimbangan
P= harga keseimbangan
Q= jumlah keseimbangan
Contoh Soal  :
Fungsi permintaan ditunjukan oleh persamaan Qd = 10 – 5P dan fungsi penawarannya  adalah Qs =  – 4 + 9P
a.  Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
b.  Tunjukkan secara geometri !
Jawab  :
a.)  Keseimbangan pasar :
Q=     Qs
10 – 5 P           =  – 4 + 9P
14P       =     14
P       =      1  ≡  Pe
Q    =  10 – 5P
Q     =  5      ≡ Qe
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 5,1 )
2.4.2.Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
Jika produk dikenakan pajak t per unit, maka akan terjadi perubahan keseimbangan pasar atas produk tersebut, baik harga maupun jumlah keseimbangan. Biasanya tanggungan pajak sebagian dikenakan kepada konsumen sehingga harga produk akan naik dan jumlah barang yang diminta akan berkurang. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak dapat digambarkan sebagai berikut.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t
Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen :   tk =  Pe‘ – Pe
Beban pajak yang ditanggung oleh produsen :    tp =  t – tk
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah :    T  =  t x Qe
Contoh soal  :
Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi permintaan P = 7 + Q dan fungsi penawaran
P = 16 – 2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit
1.   Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak ?
2.   Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ?
3.   Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan produsen ?
Jawab :
1.   Keseimbangan pasar sebelum pajak
Qd =      Qs
7 + Q    =  16 – 2Q                              P  =  7 + Q
3Q        =  9                                         P  =  7 + 3
Qe =  3                                         Pe =  10
Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E ( 3,10 )
Keseimbangan pasar sesudah pajak
Fungsi penawaran menjadi :
P    =  16 – 2Q + t
=  16 – 2Q + 3
=  19 – 2Q                                           Os     =      Qd
19 – 2Q  =   7 + Q
3Q     =    12
Qe‘  =    4
P     =  19 – 2Q
=  19 – 8
Pe‘   =  11
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak E’ ( 4,11 )
1.   T    =  t x Qe
=  3 . 4
=  12  ( Besarnya penerimaan pajak oleh pemerintah Rp. 12,- )
1.   tk =  Pe‘ – Pe
=  11 – 10
=  1  ( Besar pajak yang ditanggung konsumen Rp. 1,- )
tp =  t – tk
=  3 – 1
=  2  ( Besar pajak yang ditanggung produsen Rp. 2,- )
2.4.3.Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah.
Jika produk dikenakan subsidi s per unit, maka akan terjadi penurunan harga produk sehingga keseimbangan pasar atas produk tersebut juga akan bergeser. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ – s
Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen :   sk =  Pe – Pe
Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen :    sp =  s – sk
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah :    S  =  s x Qe
Contoh Soal  :
Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Qd = 12–2P sedangkan penawarannya Qs =  -4 + 2P pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- setiap unit barang.
a.  Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b.  Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c.  Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d.  Berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?
Jawab  ;
a.)    Keseimbangan pasar sebelum subsidi
Q=     Qs Q  =  12 – 2P
12 – 2P  =  -4 + 2P                                         =  12 – 8
P       =   16                                           Qe =  4
Pe =    4                    ( Keseimbangan pasar sebelum subsidi E = ( 4, 4 ))
b.)    Keseimbangan pasar sesudah subsidi :
Qd   =  12 – 2P    =>     P  =  ½ Qd + 6
Qs   =  -4 + 2P     =>     P  =  ½ Qs + 2
Sesudah Subsidi Fungsi Penawaran menjadi
P  =  ½ Q + 2 – 2
P  =  ½ Q
Sehingga Kesimbangan pasar sesudah subsidi menjadi :
– ½ Q + 6  =  ½ Q
Qe‘     =    6
P  =  ½ Q
Pe‘  =  3
( Keseimbangan pasar setelah subsidi E’ = ( 6, 3 ) )
c.)     sk =  P– Pe‘                                                              sp =  s – sk
=   4 – 3                                                                              =  2 – 1
=  1                                                                                     =  1
(Besar subsidi untuk konsumen Rp. 1,- )     ( Besar subsidi untuk produsen = Rp. 1,- )
d.)  Subsidi yang diberikan pemerintah
S    =  s x Qe
=  2 . 6
=  12
2.4.4.Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan
Fungsi Biaya
Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost). Sifat biaya tetap adalah tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan, biaya tetap merupakan sebuah konstanta. Sedangkan biaya variabel tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabelnya. Secara matematik, biaya variabel merupakan fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan.
FC = k
VC = f(Q) = vQ
C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
Keterangan ;
FC = biaya tetap
VC= biaya variabel
C = biaya total
k = konstanta
V = lereng kurva VC dan kurva C
Contoh Soal :
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000 sedangkan biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 100 Q. Tunjukkan persamaan dan kurva biaya totalnya ! Berapa biaya total yang dikeluarkan jika perusahaan tersebut memproduksi 500 unit barang ?
Jawab :
FC = 20.000
VC = 100 Q
C = FC + VC C = 20.000 +  100 Q
Jika Q = 500, C = 20.000 + 100(500) = 70.000
Fungsi Penerimaan
Penerimaan total (total revenue) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit barang tersebut.
R = Q x P = f (Q)
Contoh Soal:
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,00 per unit. Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini. Berapa besar penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit ?
Jawab :
R = Q x P
= Q x 200 = 200Q
Bila Q = 350 R = 200 (350)  = 70.000
2.4.5.Analisis Pulang Pokok
Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian. Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C.
Contoh Soal :
Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukan oleh persamaan C = 20.000 + 100 Q dan penerimaan totalnya R = 200 Q. Pada tingkat produksi berapa unit perusahaan mengalami pulang pokok ? apa yang terjadi jika perusahaan memproduksi 150 unit ?
Jawab ;
Diketahui :
C  =  20.000 + 100Q
R  =  200Q
Syarat Pulang Pokok
R  =  C
300Q  =  20.000 + 100Q
200Q  =  20.000
Q  =  100
Jadi pada tingkat produksi 100 unit dicapai keadaan pulang pokok
Jika Q = 150, maka
π = R – C
= 300Q  – ( 20.000 + 100Q)
=     200 Q – 20.000
= 200(150) – 20.000
= 10.000
( Perusahaan mengalami keuntungan sebesar Rp. 10.000,- )